23 September 2023

TeknoVue

Just Another Review Site…..

Bukalapak Rayakan Kemerdekaan Indonesia

4 min read
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Bukalapak mengadakan serangkaian acara untuk mengajak anak bangsa berkarya

TeknoVue, Jakarta – Generasi penerus bangsa yang berkualitas adalah cerminan Indonesia yang lebih baik. Karya putra-putri bangsa Indonesia diharapkan mampu berkontribusi terhadap kemajuan bangsa kita. Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Bukalapak mengadakan serangkaian acara untuk mengajak anak bangsa berkarya. Dalam kesempatan kali ini, Bukalapak mengadakan BukaTalks dan peluncuran video digital edisi khusus Hari Kemerdekaan.

BukaTalks merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memfasilitasi anak muda Indonesia untuk meningkatkan kapasitas diri melalui sharing informasi berbentuk forum diskusi yang diadakan di setiap minggu nya dengan narasumber yang inspiratif, kreatif, dan inovatif. Edisi khusus Hari Kemerdekaan ini BukaTalks mengangkat tema “Inilah Indonesia”. Acara ini diselenggarakan di Kantor Bukalapak, Kemang, Jakarta Selatan serta dimeriahkan oleh Wishnutama, Mira Lesmana, Riri Riza, Tsamara Amany, dan Dialog Dini Hari. Melalui acara BukaTalks, Bukalapak mengundang para pelopor perubahan Indonesia masa kini dalam rangka menginspirasi generasi muda penerus bangsa agar dapat memaknai dan memanfaatkan kemerdekaan di era modern secara positif, serta berkarya untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.

“Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya memiliki berbagai potensi yang tidak terbatas. Saya percaya bahwa pemuda Indonesia adalah kunci dalam mengeksplorasi dan membawa perubahan bagi negara kita. Saya berharap, melalui kisah inspiratif yang akan dibagikan dalam BukaTalks kali ini, kami dapat mendorong generasi muda bangsa untuk terus menggali dan menunjukkan potensi Indonesia dengan berkarya melalui bidangnya masing-masing,” ujar Achmad Zaky, Founder dan CEO Bukalapak.

Di BukaTalks ini, Wishnutama Kusubandio, seorang penggelut industri media di Indonesia yang telah berkarya sejak tahun 1994, berbagi kisahnya dalam memanfaatkan kemerdekaan secara positif serta berbagi dengan pemuda Indonesia.

“Ketika saya mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya, tujuan saya adalah keluar dari zona nyaman. Kenapa? Nyaman membuat kita tidak kreatif dan inovatif lagi. Saya harus keluar dan berkarya lebih lagi, membuat sesuatu yang baru. Orang menganggap saya sudah sukses, tapi tidak bagi saya. Setelah keluar, saya mencoba segalanya. Di tengah situasi struggling, manusia berusaha untuk menjadi semakin inovatif, belajar yang baru dan mulai yang baru. Tidak ada inovasi dalam kondisi yang nyaman. Berjuang untuk membuat inovasi yang berbeda. Jangan mengeluh dan lihat peluang agar memiliki pola pikir yang berbeda. Dunia sudah tanpa batas, sekarang bagaimana kita bisa merdeka di negara yang merdeka ini. Kreativitas dan inovasi harus dijaga, itulah perjuangan untuk merdeka di zaman millenial. Oleh karena itu, saya mendorong seluruh generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan momen kemerdekaan ini dengan terus berkarya dan mengembangkan diri demi kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Wishnutama Kusubandio.

Sedangkan Mira Lesmana dan Riri Riza, sebagai penggiat dunia perfilman di Indonesia yang telah berkiprah selama 18 tahun melalui karya-karyanya yang ‘khas’ Indonesia, seperti Petualangan Sherina, Laskar Pelangi, dan Ada Apa Dengan Cinta, juga turut memeriahkan acara BukaTalks kali ini. Di tengah lesunya industri perfilman akan karya yang berkualitas, Mira dan Riri turut memaparkan mengenai makna kemerdekaan dalam karyanya.

“Bagi saya, membuat film adalah kemerdekaan berkarya. Melalui karya, saya mendapat kemerdekaan untuk mengeksplorasi betapa kayanya Indonesia dan berupaya untuk menghidupkan kembali industri perfilman Indonesia. Untuk itu, bagi anak muda, belajar lah sebanyak-banyaknya. Buka horizon pemikiran. Sering pergi keluar, baca buku, dengar musik, agar kita bisa mengapresiasi dan berkarya sebaik-baiknya,” ujar Riri Riza.

Dalam kesempatan yang sama Mira Lesmana menambahkan, “Jangan takut untuk memiliki ide. Dari ide, muncullah keinginan untuk berbuat sesuatu yang lebih besar. Ide muncul biasanya dari harapan kita untuk menjawab kegelisahan. Wujud dari kemerdekaan pikiran. Oleh karena itu, saya berharap bahwa generasi muda Indonesia dapat memaknai kemerdekaan kali ini lewat karya mereka di bidang masing-masing pula.”

Di sisi lain, Tsamara Amany, yang dikenal sebagai aktivis wanita muda di Indonesia, mengungkapkan kisahnya mengenai makna kemerdekaan dari sisi yang sedikit berbeda.

“Saya percaya bahwa apabila kita ingin mau negara ini bagus, harus ada yang masuk ke sana. Kadang kita sudah berusaha menyampaikan pendapat tapi kok tidak ada yang dengar. Nah untuk itu, generasi muda seperti saya memiliki peran penting dalam memberikan dampak dan perubahan yang besar terhadap dunia politik Indonesia. Ketika generasi muda sudah berpartisipasi aktif di dunia politik, di saat itulah makna kemerdekaan yang sejati terwujud. Kemerdekaan bagi saya adalah ketika semua orang, terutama generasi muda sudah merdeka dalam beraspirasi. Untuk itu, saya mengajak agar teman-teman muda berani bersuara untuk perubahan. Jangan pernah berhenti untuk beraspirasi, karena ketika suara kita menjadi tindakan, itulah awal dari sebuah perubahan yang besar,” ujar Tsamara Amany.

Pembicara BukaTalks yang terakhir adalah Dialog Dini Hari, band indie asal Bali yang musiknya merupakan hasil leburan dan takaran antara blues, folk dan ballad. Lewat musiknya, Dialog Dini Hari berusaha membawa pencerahan segar bagi insan penikmat musik Indonesia dengan ajakan yang sederhana. Dadang S.H.Pranoto, vokalis dan gitaris dari Dialog Dini Hari, bergabung dengan para pembicara lainnya dan turut berbagi inspirasi mengenai penuangan ekspresi dalam karya-karyanya.

“Bagi kami sendiri, Dialog Dini Hari merupakan tempat di mana kami bebas menuangkan beragam ekspresi. Lewat karya-karya kami, kami dapat berdialog dengan para penikmat musik di Indonesia. Harapannya, lewat musik kami, kami dapat menginspirasi semakin banyak lagi generasi muda di Indonesia untuk berekspresi dalam caranya masing-masing. Bentuk ekspresi itu bermacam-macam kok, tidak melulu lewat nge-band. Yang terpenting, selama kita mencintai apa yang kita kerjakan dan telah kita tanam, pasti akan menjadi hasil yang positif untuk kita,” ujar Dadang S.H. Pranoto.

Dalam merayakan berbagai makna kemerdekaan yang menginspirasi, selain BukaTalks, Bukalapak juga meluncurkan video digital yang ditayangkan di kanal YouTube Bukalapak berjudul “Sudah Indonesia kah Kita?” Video ini bertujuan menggugah rasa cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia, yang mengangkat kisah nyata mengenai hal-hal kecil namun berdampak besar yang dilakukan oleh masyarakat dari berbagai pelosok negeri demi kemajuan bangsa kita. Seperti misalnya seorang dokter yang rela dibayar dengan sampah, pecalang Hindu menjaga untuk kelancaran sholat Ied, seorang dituduh gila karena selama bertahun-tahun menanam mangrove berhektar-hektar demi kelestarian lingkungan, serta anak-anak kecil yang bersama-sama menciptakan kantin kejujuran, dan lain sebagainya.

Tinggalkan Komentar Anda

Tulis komentar di sini