Review ASUS Zenfone 5: Smartphone Android Snapdragon 636 Terkencang dengan Notch
TeknoVue, Jakarta – Pada tahun 2014, ASUS secara perdana meluncurkan seri Zenfone dengan mengeluarkan tiga jenis smartphone, yaitu Zenfone 4, 5, dan 6. Pada saat itu, tidak terpikir oleh para manajemen ASUS bahwa pada suatu hari mereka akan mencapai generasi ke empat sampai ke enam. Generasi ke empat, Zenfone 4, tidak berhasil masuk ke dalam pasar Indonesia. Namum, Zenfone 5 ternyata masuk dan menjadi buah bibir dikalangan para pengguna smartphone.
Zenfone 5 dengan kode ZE620KL pertama kali diluncurkan pada ajang Mobile World Congress 2018. Pada saat itu, ASUS merupakan yang pertama mengumumkan bahwa perangkat mereka akan menggunakan “poni” (notch) yang lebih besar dari Essential Phone, tetapi lebih kecil dari Iphone X. Akhirnya, smartphone ini pun mendarat di Indonesia pada bulan Mei 2018 dan dijual perdana tanggal 6 Juni 2018.
TeknoVue sendiri mendapatkan unit tersebut dan langsung melakukan unboxing. Kesan pertama setelah merasakan perangkat unggulan ASUS ini, sempat terpikir untuk apa ASUS mengeluarkan dua buah smartphone berbeda yang memakai SoC yang sama, yaitu Snapdragon 636. Pada Zenfone Max Pro M1 sendiri, Snapdragon 636 sudah berjalan dengan optimal sehingga mampu menjalankan beberapa game dengan setting yang tinggi.
ASUS sendiri memperkenalkan feature baru, yaitu AI Boost. Feature ini baru diberi nama pada Zenfone 5, namun sudah memulai debutnya pada Zenfone 4 Selfie Pro. Feature ini pula yang menyebabkan Zenfone 4 Selfie Pro menjadi perangkat dengan Snapdragon 625 terkencang yang ada dipasaran. Akan tetapi, pada Zenfone 5, feature ini dapat dinonaktifkan. AI Boost akan melakukan overclocking terhadap CPU pada clock tertentu yang sampai saat ini belum dapat dideteksi. Hasilnya, sampai saat ini Zenfone 5 menjadi perangkat dengan Snapdragon 636 terkencang.
ASUS Zenfone 5 dan Zenfone Max Pro M1 memiliki spesifikasi sebagai berikut
Smartphone | Zenfone 5 | Zenfone MAX PRO M1 |
SoC | Snapdragon 636 | Snapdragon 636 |
CPU | Kryo 260 (4×1.6 GHz Kryo 260 LP + 4×1.8 GHz Kryo 260 HP) | Kryo 260 (4×1.6 GHz Kryo 260 LP + 4×1.8 GHz Kryo 260 HP) |
GPU | Adreno 509 | Adreno 509 |
RAM/Storage Internal | 4 GB / 64 GB | 3 GB / 32 GB |
Layar | 6,2” 2246×1080 IPS Screen 18,7:9 | IPS 6,0” 2160×1080 18:9 |
Kamera utama / depan | 12 MP / 8 MP | 13 MP + 5 MP / 8 MP |
Baterai | 3300 mAh | 5000 mAh |
Sistem Operasi | Android Nougat 8.0 ZenUI 5 | Android Oreo 8.1 |
Dimensi | 153 x 75.7 x 7.9 mm | 159 x 76 x 8.46 mm |
Bobot | 155 gram | 180 gram |
Harga | Rp. 4.299.000 | Rp. 2.299.000 |
ASUS Zenfone 5 juga dilengkapi dengan sensor Sony IMX 363 yang baru sehingga mampu mengambil gambar yang cukup baik. Bahkan, website review kamera DXOMark pun memberikan nilai rata-rata yang sama dengan Google Pixel. Hal ini membuat ASUS sangat percaya diri dengan perangkat terbarunya ini. Namun hal tersebut akan kita bahas secara khusus pada segmen kamera di halaman dua.
ASUS Zenfone 5 sendiri menggunakan kernel yang menginformasikan bahwa SoC yang digunakan adalah Snapdragon 660. Hal ini tentu saja membuat banyak aplikasi pemindai spesifikasi salah mendeteksi. Keuntungannya, beberapa game pun menjadi bisa dipilih pada setting yang lebih tinggi. Untuk hasil dari CPU-Znya adalah sebagai berikut
ASUS juga tidak lupa menghadirkan feature NFC yang selama ini ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Dengan maraknya penggunaan kartu uang elektronik, feature NFC akan memudahkan untuk melakukan pemeriksaan saldo. Apalagi, beberapa bank sudah dapat melakukan isi ulang langsung dengan menggunakan feature tersebut.
Untuk hasil dari Sensor Box adalah sebagai berikut
Dan untuk paket penjualannya adalah sebagai berikut
Di dalam paket penjualannya ditemukan perlengkapan sebagai berikut
Charger
Kabel USB-C
Earphone
Earbuds
Rubber back case
SIM tray Pin
1. Pembukaan
4. Kesimpulan