Review Plantronics BackBeat Pro 2: Headphone Noise Cancellation Terjangkau
4 min read
Desain
Headphone yang satu ini memiliki desain over ear cup, membuatnya akan menutupi daun telinga secara keseluruhan saat dipakai. Walaupun begitu, cup pada kedua telinga tidak terasa terlalu besar. Saat diuji, ternyata bantalan cup yang ada terasa nyaman sehingga tidak akan mengganggu saat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Pada setiap cup, terdapat fungsi-fungsi yang dapat mengontrol musik yang sedang diperdengarkan. Sayangnya, bagi para pemula sepertinya setiap tombol akan membuat pengoperasiannya cukup rumit dan membingungkan. Walaupun begitu, lama kelamaan sang pengguna tentu akan terbiasa.

Headphone ini dapat dipakai dengan menggunakan kabel audio 3.5 mm atau dengan menggunakan bluetooth. Kabel audio 3.5 mm tentu saja akan sangat berguna jika seseorang ingin menggunakan DAC tambahan yang saat ini masih sering digunakan oleh para pecinta audio. Selain itu pada bagian dalam cup di sebelah kanan terdapat sensor yang mampu mematikan audio yang sedang dimainkan saat pengguna melepas headset dari kepalanya. Saat memasang kembali di kepala, maka musik akan kembali berjalan secara otomatis.
Performa
Yup, kami cukup mengerti bahwa performa suara dari sebuah headphone akan cukup subyektif. Untuk itu, kami menggunakan beberapa file lagu FLAC yang dibuat sendiri serta Ogg Vorbis Quality 10 agar kualitasnya hampir setara dengan FLAC. Headphone pun kami siapkan dengan melakukan “burn-in” selama 200 jam, atau sekitar dua minggu.
Untuk bass, suara yang dihasilkan memang cukup baik walaupun kadang tidak terlalu “menendang”. Walaupun begitu, saat didengarkan suara bass tersebut cukup nyaman. Suara vokal yang dihasilkan juga cukup baik. Untuk hasil petikan gitar juga kami dapat mendengarnya walaupun terasa sedikit samar. Treble juga dapat didengarkan dengan cukup baik dan nyaman tanpa harus menyakiti kuping saat mendengarkan musik.
Sayangnya, dengan mengedepankan noise cancellation, justru headphone ini malah sepertinya kesulitan untuk menghalau suara yang masuk. Saat mendengarkan musik dengan volume paling tinggi, suara di sekitar ternyata masih dapat terdengar, seperti saat ada orang yang sedang mengobrol pada jarak yang tidak dekat, suara ketukan palu di kejauhan, bahkan suara mesin mobil yang sedang berjalan. Semua itu cukup terdengar walaupun tidak sejelas saat fungsi ANC dimatikan.
Yang paling unik adalah penggunaan baterainya. Headphone yang satu ini mampu bertahan selama lebih dari satu hari pemakaian saat diuji. Walaupun kami tidak menggunakan selama 24 jam penuh, headphone ini mampu membuat para penggunanya tidak perlu khawatir kehabisan baterai setelah mencabut kabel microUSB dari portnya sehingga tidak perlu membawa kabel audio kemana-mana.
1. Pembukaan
3. Kesimpulan