Review Smartphone Android ASUS Zenfone Max Pro M1: Kencang, Baterai Besar, Murah
7 min read
Desain
Sama seperti kebanyakan smartphone ASUS, Zenfone Max Pro M1 menggunakan casing dengan bahan aluminium. Akan tetapi, finishing belakangnya membuat smartphone ini tidak selicin kebanyakan perangkat dengan bahan yang sama yang ada di pasaran. Untuk lebih tidak licin lagi, back case bawaan pun bisa dipasang agar lebih nyaman digenggam serta melindungi dari benturan.

Smartphone ASUS Zenfone Max Pro M1 memiliki layar FullView 5,99″ inci pada bagian depannya dengan resolusi 2160×1080 dengan rasio 18:9. Hal ini membuat beberapa aplikasi harus diregangkan tampilannya agar terlihat penuh di layar, karena hampir semua aplikasi mengunakan rasio 16:9. Dengan menggunakan desain layar 2.5D, membuat smartphone ini cukup sulit untuk dipasangkan lapisan pelindung tempered glass. ASUS pun mengklaim bahwa smartphone ini akan baik-baik saja saat dijatuhkan dari ketinggian lebih dari dua meter, namun sebaiknya pelindung layar sangat disarankan untuk digunakan.

Untuk bagian belakangnya terdapat pemindai sidik jari yang dapat mendeteksi jari jemari dengan cukup cepat. Di bagian kiri atas terdapat dua buah kamera yang tergabung dalam satu kaca. Sayang memang, tonjolan kamera yang ada mampu membuat kacanya tergores saat diletakkan di meja. Untungnya, ketebalan dari back case bawaan membuat kamera sama rata, sehingga meminimalisir terjadinya goresan.

ASUS memilih menggunakan Android murni yang disediakan oleh Google melalui Android Open Source Project (AOSP). Zenfone Max Pro M1 sendiri menggunakan Android Oreo 8.1.0 tanpa kehadiran ZenUI. Hal ini dilakukan oleh ASUS karena tidak ingin mengganggu kinerja murni dari Max Pro M1 karena adanya beberapa software tambahan. Dan dengan janji ASUS yang melakukan update OS, sepertinya smartphone ini cukup menjanjikan karena Google sendiri meminta vendor untuk melakukan upgrade minimal dua kali untuk 18 bulan setelah peluncurannya.
Jaringan
Smartphone ASUS Zenfone Max Pro M1 memiliki kelengkapan yang sangat apik, terutama dalam jaringan 4G LTE. Smartphone ini telah mendukung jaringan LTE band 1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), dan 40(2300). Smartphone ini dengan mudah dapat mendeteksi operator Smartfren dan Bolt dengan baik. Namun sayang, VoLTE belum didukung oleh smartphone ini. Dengan menggunakan LTE Cat 12, smartphone ini mendukung transfer data hingga 600 MB/s.
Kamera
Dengan menyandang nama Max, tentu saja kamera bukan menjadi yang terdepan. Akan tetapi, kamera juga bakal menjadi sebuah feature yang sangat diandalkan oleh para penggunanya karena momen yang terjadi setiap saat hanya dapat diabadikan melalui kamera smartphone. Dan sepertinya, sebuah kamera yang baik sudah menjadi suatu “keharusan” bagi setiap vendor, termasuk ASUS.
Saat peluncuran, ASUS langsung mengadakan perubahan pada sisi kameranya dengan melakukan upgrade firmware. Sayang memang, belum diketahui sensor apa yang digunakan oleh ASUS. Akan tetapi, dengan hasil yang ada, sepertinya ASUS menggunakan sensor dari OmniVision. Hasilnya, kamera belakangnya memang terlihat adanya peningkatan pada saat kondisi cahaya yang kurang terang, walaupun ada beberapa detail yang terasa tidak nampak. Pada kondisi cahaya yang terang, hasilnya memang terlihat tajam dan terang. Untuk hasilnya, silahkan lihat di bawah ini.
Untuk kamera depannya, hasil gambarnya memang tidak buruk, namun kadang kala kamera gagal menangkap detail-detail yang ada. Seperti helai kumis yang terkesan buram saat dilihat 100%. Kami sangat menyarankan untuk mengambil gambar selfie saat kondisi cahaya cukup terang, terutama saat berada didalam ruangan.
Untuk pembaca Facebook, silahkan melihat melalui link ini.
1. Pembukaan
4. Kesimpulan